Duo Menel

Duo Menel
Patung Welkom 3183

Selasa, 08 September 2009

NYAMUK

Pada suatu sore Mat Kacong lewat di depan warung kopi menuju arah barat. Seorang anak muda yang sedang minum kopi mengajak Mat Kacong singgah di warung itu, “Mari singgah, Pak Mat!”

“Orang yang singgah di warung kopu itu harus minum kopi,” sergah Mat Kacong.

“Anda saya ajak singgah agar Anda minum kopi,” kata anak muda yang mengajaknya singgah.

“Orang yang minum kopi di warung itu harus punya uang. Kalau hanya minum tapi tidak bayar, kasihan kepada orang yang punya warung. Saya tidak ingin menyusahkan orang yang punya warung.”

“Begini, Pak Mat,” kata anak muda itu, “asalkan Pak Mat bisa menjawab pertanyaan saya, saya akan mentraktir minum kopi dengan makan dua potong pisang goring.”

“Sungguh?” Tanya Mat Kacong yang masih berdiri di depan warung.

“Ya, Sungguh.”

“Ayo, apa pertanyaanmu?”

“Begini, tiap lewat tengah malam saya selalu diganggu oleh gigitan nyamuk yang dating ke kamar saya. Sebenarnya, apa sih, maksud Tuhan itu menciptakan nyamuk?”

Mat Kacong berpikir beberapa jenak. Kemudian menjawab, “begini, dengan diciptakannya nyamuk, sebagian orang-orang mendapat keuntungan dari membuat dan berjualan obat nyamuk. Semakin banyak nyamuk, semakin beruntung pabrik dan orang yang berjualan obat nyamuk. Secara khusus, nyamuk yang mengganggumu lewat tengah malam itu diciptakan untuk membangunkan kamu agar kamu melakukan shalat tahajud.”

“Kalau begitu, kapan saya punya kesempatan untuk tidur panjang?”

“Nanti saja seelah kamu berada dalam kubur,” jawab Mat Kacong.

Semua yang mendengar tersenyum puas, lalu Mat Kacong dipersilakan menyeruput kopi panas dan makan pisang goreng.



18 Ramadan 1430H / Dikutip dari Sate Rohani dari Madura – D. Zawawi Imron

Tidak ada komentar:

Posting Komentar