Duo Menel

Duo Menel
Patung Welkom 3183

Rabu, 12 Agustus 2009

KATA ORANG

Kata orang, masa-masa paling menyenangkan dalam hidup adalah ketika masa SMA. Karena, kata orang, masa itu adalah masa peralihan antara remaja dan jadi dewasa. Pada masa SMA itu, kata orang, umur 17 tahun dilalui. Umur 17 tahun, kata orang, adalah umur peralihan antara remaja dan jadi dewasa. Di umur itulah, kata orang, orang tua kita memperbolehkan kita untuk menonton film 17 tahun keatas. Walaupun, kata orang, banyak juga dari kita yang mencuri-curi kesempatan untuk menonton film 17 tahun keatas sebelum mencapai usia 17 tahun.


Pada masa SMA itu pula, kata orang, kita melirik-lirik teman sekolah untuk menjadi teman dekat. Kata orang, pacaran gitu deh. Makanya, kata orang, tidak sedikit pasangan suami istri adalah pasangan yang telah menjalin hubungan sejak masa SMA.


Kata orang juga, kenangan masa SMA adalah kenangan yang paling sulit dilupakan. Alasannya, kata orang, karena masa SMA itu lebih banyak kenangan yang manis, lebih banyak suka dari dukanya. Hampir semua orang, kata orang, mengalaminya. Baik pada saat itu, ia menjadi murid yang pintar, yang tidak terlalu pintar, yang bandelnya keterlaluan, sehingga harus seringkali berhadapan dengan wali kelas atau guru BP atau bahkan Kepala Sekolah, sampai yang bandelnya wajar-wajar saja. Di masa itulah, kata orang, seseorang berusaha menampilkan jati diri sebagai ‘seseorang’.


Reuni (atau lebih tepat kalo kita sebut ‘silaturrahim’ aja), kata orang, menjadi sebuah ajang untuk me-rewind kembali ingatan kita akan masa-masa SMA itu. Semua hal akan kenangan masa itu, kata orang, menjadi bahan pembicaraan untuk selanjutnya kita bisa tertawa atau hanya sekedar tersenyum. Mengenang lagi kekonyolan kita dulu, kata orang, bisa bikin awet muda.


Mengingat-ingat lagi Guru-guru yang baik, yang galak, yang perhatian, yang cantik, yang cerewet, jadi bahan pembicaraan menarik. Layak rasanya untuk kita iringi dengan doa bagi mereka para guru. Meski hanya 3 tahun, mereka adalah bagian dari perjalanan hidup kita yang ikut menanamkan dasar-dasar moral dan etika serta ilmu.


Kalau mengingat lagi kenangan akan teman-teman, agak susah dituangkan dalam tulisan, karena kata orang, tidak akan pernah habis cerita masa SMA dulu. Meski silaturrahim diadakan 7 hari 7 malam, cerita-cerita masa SMA tidak akan tuntas… tas…. tas….


Sahabat, saat ini, telah lebih dari seperempat abad masa itu berlalu. Pada silaturrahim yang baru saja kita adakan beberapa waktu lalu, terkuak lagi semua kenangan itu. Wajah-wajah kita telah mulai menunjukkan garis ketuaan. Keriput. Banyak dari kita yang telah menjadi orang ‘besar’. Sebagian lagi telah atau mulai kehilangan ‘mahkota’. Gak usah dihitung lagi yang ‘mahkota’nya telah mulai menampilkan warna silver.


Persahabatan yang dulu pernah kita jalin, yang sempat terurai karena waktu, sedikit demi sedikit mulai terangkai kembali. Sahabat, kata orang, sahabat tetaplah sahabat, meski waktu sempat mengurainya, ia akan terangkai lagi manakala silaturrahim kembali terjalin.


Benarkah? Wallahualam, kata orang.